Player FM - Internet Radio Done Right
Checked 8M ago
Tilføjet four år siden
Indhold leveret af M. Nurhadi. Perdana. Alt podcastindhold inklusive episoder, grafik og podcastbeskrivelser uploades og leveres direkte af M. Nurhadi. Perdana eller deres podcastplatformspartner. Hvis du mener, at nogen bruger dit ophavsretligt beskyttede værk uden din tilladelse, kan du følge processen beskrevet her https://da.player.fm/legal.
Player FM - Podcast-app
Gå offline med appen Player FM !
Gå offline med appen Player FM !
Podcasts der er værd at lytte til
SPONSORERET
Twinkle twinkle, little star, how I wonder what you are…. No, really – what are stars made of and how did they get all the way up there in the sky? Let’s find out more with astrophysicist, Dr Kirsten Banks! Get ready to blast off in 5, 4, 3, 2 1!
Sejenak
Manage episode 405155442 series 3095739
Indhold leveret af M. Nurhadi. Perdana. Alt podcastindhold inklusive episoder, grafik og podcastbeskrivelser uploades og leveres direkte af M. Nurhadi. Perdana eller deres podcastplatformspartner. Hvis du mener, at nogen bruger dit ophavsretligt beskyttede værk uden din tilladelse, kan du følge processen beskrevet her https://da.player.fm/legal.
Duh, perempuan sabda ilalang Dimanakah rambutmu jombang Tempat burung-burung pulang Dan membuat sarang
…
continue reading
54 episoder
Manage episode 405155442 series 3095739
Indhold leveret af M. Nurhadi. Perdana. Alt podcastindhold inklusive episoder, grafik og podcastbeskrivelser uploades og leveres direkte af M. Nurhadi. Perdana eller deres podcastplatformspartner. Hvis du mener, at nogen bruger dit ophavsretligt beskyttede værk uden din tilladelse, kan du følge processen beskrevet her https://da.player.fm/legal.
Duh, perempuan sabda ilalang Dimanakah rambutmu jombang Tempat burung-burung pulang Dan membuat sarang
…
continue reading
54 episoder
Alle episoder
×Bidadari surga teramat kudus mengidungkan namamu
Tuhan singgah berdansa lalu moksa ke sepi surga. Sisa darah dari lambungnya menjelma airmata
Mereka jiwa-jiwa lemah Belum mampu mengusung merdeka
Begitulah mereka tak mampu mengenal Nabinya
Tertegun kita meninjau Bincah tanah meracau-racau
P
Penyair Magang

Tak ada aku tak ada cemburu
P
Penyair Magang

Di rangkaian bunga bekas tanganmu inilah, rindu tersangkut dahan layu
Di hantar kabut menurun Jemarimu mengendap pada leher baju
Menjajarimu selalu ku tahan rasuk ngilu dalam rusuk
Duh, perempuan sabda ilalang Dimanakah rambutmu jombang Tempat burung-burung pulang Dan membuat sarang
Malam jadi lebih ngilu dari kemarau
Lalu bernyanyilah lengang di masak tubuh perempuan Tiba-tiba cinta mengemas dirinya jadi rasa yang banal
Aku meminta suakamu
Ada kenangan melompat dari buku catatanku, aku menangkapnya, menghempaskannya ke keranjang sampah dengan perasaan yang rawan kosongnya
Aku ingin ada Aku bosan jadi bayangan
Kita pergi sedini rinai Belum berdiri, peri bikin kita menarik diri
Lembut pasirnya pangkuanmu Ruang mimpiku pasrah membiarkan semesta merupanya
Payah ku ikuti mau alam Mengapa cahaya musti lesa Tapi menunggu pun untuk apa
Lalu senyum itu Merupa melati Di awal semi
Mari pergi dari sini, dari jaman yang rumit, menuju cahaya yang berlari seperti penari dari bukit
Sementara malam pasang membawa cintaku berlayar
Kamu adalah gelombang sejadi-jadinya mengombang-ambingkan rapuh sampanku
Dia menepam dadanya tahulah ia hatinya tak lagi berdetak
P
Penyair Magang

Ikhlasmu itu, Ning
P
Penyair Magang

Mencintailah secukupnya
Untuk yang merindu dalam bentang jarak dan bahasa
Ini puisi untuk para guru dan ke-ikhlasannya
Aku mengajakmu menertawakan kesengsaraan
Terima kasih kamu masih mau mendengarkan segala keluh kesahku
Tiba-tiba aku merasa bersalah
Beginilah jika waktu cemburu padamu
Kejatuhan cinta di kedai somay
Cintaku padamu adalah cara mengamini penderitaan
P
Penyair Magang

1 Aku menggambar bendera setengah tiang di lipatan payudaranya 2:19
2:19
Afspil senere
Afspil senere
Lister
Like
Liked2:19
Sebentar lagi kita akan merayakan kemerdekaan, katanya.
P
Penyair Magang

Akhirnya, setelah sekian lama. Yeahhh... Semoga menginspirasi.
Kali ini saya berkolaborasi dengan fingers style gitaris yang juga founder IFGC, Nukie Nugroho. Album pertamanya "Kakanuks Lullaby" bisa kalian dengarkan di Spotify dan platform streaming musik lainnya.
Ini puisi benar-benar terinspirasi dari lampu jalan yg saya perhatikan sambil nunggu ojol yg saya pesan datang suatu malam. Jadi sepanjang perjalanan saya ulang-ulang ini puisi dalam kepala biar gak lupa. Saya biasanya mencatat di hp, tapi karena sedang naik kendaraan saya tidak mau melakukannya takut terjadi kecelakaan.…
Hope you enjoy
Hai, apa kabar semua? Semoga kita semua sehat dan baik-baik saja menghadapi PSBB tahap dua. Tetap semangat, patuhi protokol kesehatan, jaga keluarga dan orang-orang tercinta kita.
Puisi ini tentang pertanyaan: kita hidup dalam mimpi? Atau kita tengah bermimpi tentang hidup? Drop your comment about this, will you?
P
Penyair Magang

Seperti biasa saya hanya mau mengucapkan selamat mendengarkan dan semoga terinsirasi.
Berhubung unggahan audio puisi ini sebelumnya tidak bagus dan banyak pendengar yang merasa tidak nyaman ketika mendengarkan, maka atas permintaan mereka juga saya mengunggah ulang puisi ini dengan kualitas audio yang lebih baik. Semoga bisa lebih di nikmati. Semoga menginspirasi.
Jumat terakhir di bulan Ramadhan. Sebuah puisi yang saya tulis untuk mengingatkan kita agar terus merenungi segala apa yang telah kita lalui beberapa bulan terakhir. Semoga kita selalu bisa menjadi manusia yang lebih baik. Selamat menikmati.
P
Penyair Magang

1 Sore di kafe dan kenangan pada gitar ibu 4:25
4:25
Afspil senere
Afspil senere
Lister
Like
Liked4:25
Kangen membaca puisi di panggung. Akhirnya, saya membuat episode ini seolah-olah saya sedang membaca puisi di sebuah kafe. Well, it work somehow
Ini sudah episode ke berapa ya? Wah aku lupa. Tapi mudah-mudahan bisa tetap di nikmati. Stay healthy, stay strong, stay safe. Cheers everyone!🍷
Quarantine love poem Sonet No 4 with Adagio second Sonata for solo violin BMV 1003 by J.S. BACH. Perform on 8 string guitar by Patrick Mailloux https://youtu.be/6emElQDVqF4
Quarantine love poem sonet No 3 with sonata in B minor from Domenico Cimarosa. Guitar by: Jeff Sigurdson. www.sigurdsonguitars.com
Quarantine love poem №2
Quarantine love poem no 1
I'm back in this romantic feb with unromantic poem, hope you enjoy
#Agustus (minggu ke 4)
P
Penyair Magang

Mohon maaf teman-teman kualitas suaranya agak menganggu telinga karena ada masalah dengan microfon yg saya gunakan. Mudah-mudahan masih bisa di nikmati. Salam
Velkommen til Player FM!
Player FM is scanning the web for high-quality podcasts for you to enjoy right now. It's the best podcast app and works on Android, iPhone, and the web. Signup to sync subscriptions across devices.