Info Kita
Manage episode 450161422 series 3382188
Denda Minimal NT$10 Ribu Menanti! Penumpang MRT Taipei yang Membawa 2 Jenis Barang Ini Akan Langsung Ditindak
(Taiwan, ROC) --- Stasiun Xinpu MRT Taipei dikejutkan dengan insiden penusukan dengan menggunakan cutter pada Jumat malam pekan kemarin (8/11). Baru-baru ini MRT Taipei telah menyatakan mereka akan secara bertahap memperbarui dan menambahkan tanda "Larangan Membawa Barang Berbahaya".
Tanda ini akan dipasang di 11 stasiun MRT dan satu kereta di masing-masing dari 5 rute, untuk mengingatkan bahwa membawa barang berbahaya atau mudah terbakar tanpa izin ke dalam sistem MRT, dapat dikenakan denda mulai dari NT$10.000 hingga NT$1.000.000.
MRT Taipei akan memasang tanda "Larangan Membawa Barang Berbahaya" di Stasiun Taipei Main Station, Stasiun Taipei City Hall, dan 9 stasiun lainnya, serta pada satu kereta di masing-masing dari lima rute yang ada, untuk mengingatkan penumpang bahwa membawa barang berbahaya atau mudah terbakar tanpa izin ke dalam area MRT adalah tindakan melanggar hukum.
Pelanggar akan dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang MRT, dengan denda maksimal sebesar NT$1.000.000, dan meminta penumpang untuk memperhatikan barang bawaan mereka demi keamanan dan ketertiban berkendara.
MRT Taipei menyatakan bahwa tanda "Dilarang Merokok" dan "Dilarang Makan dan Minum" di dalam sistem MRT telah diterapkan selama 28 tahun sejak pertama kali dioperasikan, dan budaya MRT ini telah tertanam dalam kehidupan bermasyarakat di Taiwan.
Namun, mengingat perubahan sosial yang cepat dan beberapa kasus penumpang yang membawa barang-barang ilegal yang menimbulkan ketidaknyamanan, mulai hari ini akan ditambahkan tanda "Larangan Membawa Barang Berbahaya".
Pada tahap awal, akan dipilih 11 stasiun termasuk Stasiun Daan (Rute Wenhu), Stasiun Nangang Exhibiton Center (Rute Wenhu), Stasiun Guting, Stasiun Taipei 101/World Trade Center, Stasiun Taipei Main Station (Rute Bannan), Stasiun Danshui, Stasiun Nanjing Fuxing (Rute Songshan-Xindian), Stasiun Ximen, Stasiun Taipei City Hall, Stasiun Dingxi, dan Stasiun Luzhou. Selain itu, satu kereta di masing-masing dari lima rute juga akan dipasang tanda tersebut.
MRT Taipei menyatakan, untuk menjaga keamanan dan ketertiban penumpang, Pasal 50 Ayat 1 Angka 1 dari Undang-Undang MRT menyebutkan bahwa membawa barang berbahaya atau mudah terbakar tanpa izin ke dalam sistem MRT, stasiun, atau gerbong kereta, dapat dikenakan denda mulai dari NT$10.000 hingga NT$1.000.000.
MRT Taipei meminta agar penumpang tidak membawa barang berbahaya dan mudah terbakar saat menggunakan MRT, dan pelanggaran akan ditangani sesuai dengan Undang-Undang MRT. Jika membawa alat kerja berupa pisau, maka harap disimpan dengan baik untuk menghindari denda.
MRT Taipei menekankan bahwa penumpang tidak diizinkan membawa barang berbahaya atau mudah terbakar tanpa izin ke dalam area MRT, termasuk berbagai jenis pisau, gunting, atau benda tajam lainnya, serta berbagai jenis senjata atau amunisi, cairan mudah terbakar, bahan yang mudah meledak/terbakar, serta bahan yang dapat membahayakan manusia dan merusak barang lainnya.
Jika penumpang membawa barang bawaan yang dicurigai sebagai barang berbahaya atau mudah terbakar, MRT Taipei dapat meminta penumpang untuk memberikan penjelasan dan melakukan pemeriksaan.
Selain itu, MRT Taipei juga mendesak penumpang untuk segera memberitahukan staf stasiun jika menemui situasi yang tidak biasa di stasiun. Di dalam gerbong kereta, penumpang dapat memberitahukan melalui walkie-talkie kepada petugas operasional atau pusat kontrol, atau menggunakan layanan pelanggan AI cerdas MRT Taipei untuk melaporkan. Stasiun akan segera mengirimkan staf untuk menangani situasi tersebut.
Keluar Membeli Sayur dengan Sepeda, Seorang PMI Wanita Tewas Tertabrak Truk Trailer
(Taiwan, ROC) – Seorang pekerja migran perempuan asal Indonesia berinisial W (54), pada pagi hari ini (11/11) keluar untuk membeli sayur dengan bersepeda. Saat melintasi dekat Jalan Yanping Utara Seksi 6, Kota Taipei, dirinya ditabrak oleh truk trailer yang dikemudikan oleh pria bermarga Li (48) yang kala itu melaju searah dengan W. W pun mengalami benturan keras hingga terjatuh, dan meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Hasil tes alkohol Li menunjukkan angka nol, dan dirinya mengaku tidak melihat keberadaan W pada saat itu. Pihak Kepolisian pada penyelidikan awal menduga jika kecelakaan ini terjadi karena Li tidak memerhatikan sudut mati (blind spot) pada kendaraan, dan berujung menyebabkan insiden naas tersebut. Li kemudian dijerat dengan dugaan tindak pidana kelalaian yang menyebabkan kematian.
Biro Pemadam Kebakaran Kota Taipei pada sekitar pukul 10 pagi menerima laporan dari warga yang melaporkan terjadinya kecelakaan antara truk trailer dan pengendara sepeda di Jalan Yanping Utara Seksi 6. Ketika petugas medis tiba di lokasi, mereka menemukan W tergeletak tak sadarkan diri. Meskipun telah dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan darurat, W pada akhirnya tidak dapat diselamatkan karena luka parah yang dialaminya.
Berdasarkan penyeledikan polisi, sang korban adalah seorang pekerja migran perempuan asal Indonesia berinisial W. Saat itu tengah bersepeda untuk membeli sayur di sepanjang Jalan Yanping Utara Seksi 6, dari arah selatan menuju utara. Di jalan yang sama, sebuah truk trailer yang dikemudikan oleh Li diduga tidak melihat keberadaan W, dan pada akhirnya pun menabrak dirinya. Truk tersebut kemudian juga terus menyenggol dua sepeda motor yang kala itu terpakir di sisi jalan sebelum akhirnya sepenuhnya berhenti.
Polisi Cabang Kepolisian Shilin menghimbau agar para pengendara dapat lebih memerhatikan situasi di depan dan jarak antara kendaraan saat berkendara, guna menjaga keselamatan diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya. (Sumber: LTN)
Peringatan Taifun Usagi untuk Kawasan Perairan Dirilis! Peringatan Darat Kemungkinan Menyusul, 3 Wilayah Ini Berpotensi Masuk Zona Siaga
(Taiwan, ROC) --- Ditjen Klimatologi Sentral di Taiwan (CWA) pada hari ini (14/9) pagi mengeluarkan peringatan taifun laut untuk taifun Usagi. Pusat taifun saat ini berada sekitar 630 kilometer sebelah selatan-tenggara Eluanbi, bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 20 hingga 16 kilometer per jam.
Taifun ini memiliki radius angin kencang level tujuh yang mencapai 150 kilometer dan diperkirakan akan mengancam Selat Bashi. Kapal yang berlayar di wilayah tersebut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Taifun Usagi diperkirakan akan bergerak ke utara melalui perairan tenggara Taiwan, dengan potensi dampak cuaca yang lebih besar di wilayah Hualien, Taitung, dan Semenanjung Hengchun.
Pakar klimatologi dan Doktor Ilmu Atmosfer dari Universitas Nasional Taiwan, Lin Te-en (林得恩), dalam unggahan Facebook-nya menjelaskan bahwa taifun Usagi terus bergerak ke arah barat laut mengikuti aliran udara sekitar. Taifun ini diperkirakan akan mencapai perairan utara Luzon, Filipina, pada Jumat pagi besok (15/11).
Seiring dengan melemahnya tekanan tinggi Pasifik, taifun Usagi akan berbelok ke utara dan mendekati perairan tenggara Taiwan. Selanjutnya, taifun ini akan bergerak menjauh dari Taiwan dengan kecepatan tinggi menuju timur laut.
Lin Te-en menambahkan bahwa peringatan taifun darat mungkin akan dikeluarkan pada Jumat sore (15/11). Dampak Taifun Usagi terhadap gelombang laut akan lebih signifikan dibandingkan dengan curah hujan. Kecepatan angin di Selat Bashi akan meningkat secara bertahap hingga mencapai level 5 hingga 6, dengan hembusan angin mencapai level 8 hingga 9.
Ketinggian gelombang di wilayah pesisir juga akan meningkat secara bertahap hingga mencapai 2 hingga 2,5 meter. Warga yang bermukim di kawasan Green Island dan Orchid Island diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap angin kencang dan gelombang tinggi.
311 episoder